Serang, (10/05/2021) – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa nyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dalam pendirian Lembaga Penjamin halal dan pendampingan produk halal bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal tersebut terungkap dalam audiensi penjajakan kerjasama antara Untirta dengan BPJPH pada Senin (10/05) secara daring. Audiensi tersebut juga sebagai tindaklanjut dari permohonan kerjasama yang di layangkan oleh Untirta kepada BPJPH dan dalam rangka pembicaraan ruang lingkup kerjasama. Hadir dalam Audiensi tersebut dari Untirta yakni Wakil Rektor Kerjasama, SIstem informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri, (Dr. H. Aceng Hasani, Drs., M.Pd), Ketua LPPM (Dr. Rusmana, Ir., MP.), Sekretaris LPPM (Prof. Dr. Yeyen Maryani, Dra., M.Si.), Koordinator Pusat Ketahanan Pangan dan Kajian Halal (Prof. Dr. Meutia, SE, MP.), Ka. BAKP (Drs. Muhammad Ganiadi), Koordinator Kerjasama dan Humas (Veronika Dian Faradisa, SE., MM), dan Sub. Koordinator Kerjasama (Ratih Purnamasari, SE., M.Akt.). Sementara dari pihak BPJPH yang hadir yakni Kepala Pusat Kerjasama dan Standardisasi Halal (Sri Ilham Lubis), Koordinator Kerjasama JPH (Subandriyah), Analis kebijakan (Ali Fauzan), dan Pelaksana (Ari Ristianingsih) Wakil Rektor Kerjasama, Sistem informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri, Dr. H. Aceng Hasani, Drs., M.Pd, menyampaikan terimakasih atas respon positif yang BPJPH berikan terkait keinginan Untirta bekerjasama dengan lembaga penjamin produk halal tersebut. “Untirta berkeinginan adanya kerjasama dengan BPJPH karena Untirta memiliki potensi sumber daya dalam bidang halal”ucapnya. Dr. Aceng menambahkan bahwa Untirta memiliki sumber daya manusia yang berkewenangan dan berkompeten dalam sertifikasi halal akan tetapi masih tersebar belum menyatu dalam satu wadah halal di Untirta. Disisi lain banyak pihak dan lembaga yang meminta Untirta melakukan pendampingan tentang produk halal apalagi menurutnya di Provinsi Banten memiliki potensi karena banyaknya industri . “atas dasar itulah kami berharap Untirta sebagai PTN di Banten melalui Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat yang dimiliki dapat memperkuat perannya dalam penyelenggaraan halal” tukasnya. Sementara itu dari pihak BPJPH yang diwakili oleh Kepala Pusat Kerjasama dan Standardisasi Halal, Sri Ilham Lubis menyambut baik dan memberikan penghargaan atas inisiasi kerjasama dengan pihak Untirta. Dirinya mengatakan bahwa sesuai peraturan yang ada BPJPH memiliki kewengan melakukan kerjasama dengan pihak lain baik dalam maupun luar negeri dan dalam rangka memastikan produk halal sesuai dengan tahapan yang berlaku, BPJPH tidak bisa bekerja sendiri dan harus bersinergi dengan lembaga atau institusi lain apalagi dengan keluarnya peraturan pemerintah No.39 tahun 2021 tentang penyelenggaraan jaminan produk halan semakin menguatkan peran dan posisi BPJPH. Terkait ruang lingkup kerjasama yang akan dilakukan dengan Untirta, menurutnya ada banyak yang dapat dilakukan oleh pihak perguruan tinggi misalnya pendirian lembaga penjamin halal, pendampingan, sosialisasi edukasi dan pelatihan halal, penelitian ilmiah halal, pusat kajian halal, dan pengembangan kampus merdeka.”tidak perlu semua hal dimasukkan dalam perjanjian kerjasama yang terpenting pilih dan fokus terhadap beberapa hal saja sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh untirta dan dapat terimplementasi”katanya. Ketua LPPM Untirta Dr. Rusmana menambahkan bahwa di Untirta telah memiliki Koordinator Pusat (korpus) baru yakni Koordinasii ketahanan pangan dan kajian halal sehingga kerjasama dengan BPJPH dapat diwujudkan. Senada dengan Ketua LPPM, Koordinator Pusat ketahanan pangan dan halal, Prof. Dr. Meutia, MP menyampaikan Untirta selain memiliki tim yang berkompeten dalam kajian halal, Untirta juga telah melakukan pendampingan terhadap puluhan UMKM binaan Untirta dan rencana kerjasama dengan pihak BPJPH sudah sesuai roadmap Pusat Unggulan IPtek yang diemban oleh Untirta. “Kebanyakan UMKM mengeluh terhadap produknya yang belum tersertifikasi halal dan masih terbatasnya akses tersebut”timpalnya. Untuk itu menurutnya Untirta akan fokus pada pendirian lembaga Penjamin halal dan pendampingan halal bagi UMKM. Mendukung pernyataan Prof. Meutia, Sekretaris LPPM, Prof. Dr. Yeyeyn Maryani, M.Si mengamini bahwa Untirta dapat menjadi mendirikan Lembaga Penjamin Halal pasalnya sarana dan prasarana termasuk peralatan dalam menganalisis produk halal sudah disiapkan pada tahun ini. (RDB)
Baca SelengkapnyaSerang, (06/05/2021), Workshop Program Peningkatan Keterampilan Teknik Instruksional (PEKERTI) yang digelar secara daring hasil kerjasama Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan Asosiasi Perguruan Tinggi (Apperti) Banten memasuki hari ke empat. Antusiasme peserta masih tampak tinggi mengikuti workshop tersebut. Perlu diketahui bahwa workshop pekerti merupakan workshop yang wajib diikuti oleh dosen muda yang ingin menjadi dosen secara professional karena sertifikat workshop pekerti dapat digunakan untuk mengusulkan jabatan akademik dosen terutama untuk usulan asisten ahli dan sertifikasi dosen. Dr. Ing. Rangga Galura Gumelar, M.Si mendapat Kesempatan pertama pada hari ke empat sebagai narasumber dengan memberikan materi pengembangan kurikulum tentang profil lulusan, capaian pembelajaran, bahan kajian, dan mata kuliah. Dr. Rangga dalam penyampaian materinya mengatakan bahwa dasar hukum pengembangan kurikulum adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 35 ayat (2) tentang Kurikulum yang menyebutkan bahwa kurikulum Pendidikan tinggi dikembangkan oleh setiap perguruan tinggi kemudian ditindaklanjuti oleh program studi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti). Selain itu juga Mengacu kepada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2012. Lebih lanjut Dr. Rangga menambahkan Kurikulum yang dikembangkan program studi hendaknya mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. SN-Dikti sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 1 yang menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. Untuk itu menurutnya, Kurikulum pendidikan tinggi merupakan amanah institusi yang harus senantiasa diperbaharui. “Perubahan kurikulum di Perguruan Tinggi merupakan aktivitas rutin yang harus dilakukan sebagai tanggapan terhadap perkembangan Ipteks, kebutuhan masyarakat, serta kebutuhan pengguna lulusan”.ujarnya. Materi kedua disampaikan oleh Dr. Wahyu Susihono, MT tentang Integrasi capaian pembelajaran sikap dan tata nilai serta keterampilan umum/softkill dalam SCL. Dr Wahyu mengungkapkan dalam capaian pembelajaran yang perlu diperhatikan adalah lulusan mau kemana dan akan menjadi apa sebab hal tersebut terkait dengan peran yang akan dimainkan oleh lulusan program studi, Kemampuan apa yang perlu mereka kuasai agar dapat berperan di masyarakat, dan Pembelajarannya (isi dan cara) seperti apa. Untuk itu terdapat empat unsur dalam capaian pembelajaran yakni sikap, pengetahuan, pengalaman kerja mahasiswa, dan keterampilan. “sikap disini mengandung pengertian perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran”jelasnya. Masih Dr. wahyu menjelaskan tentang OBE (Outcome Based Education). OBE adalah pendekatan yang menekankan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif, dan efektif. “OBE berpengaruh pada keseluruhan proses pendidikan dari rancangan kurikulum; perumusan tujuan dan capaian pembelajaran; strategi pendidikan; rancangan metode pembelajaran; prosedur penilaian; dan lingkungan/ekosistem pendidikan “.katanya. Dr. Yudi Juniardi M.Pd menjadi narasumber terakhir pada hari ke empat Workshop Pekerti. Dr. Yudi memberikan materi tentang metode pembelajaran Model Student Centered Learning. Menurutnya, terdapat beberapa prinsip dalam pembelajaran SCL yakni yang pertama adalah Interaktif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen. Yang kedua Holistik menyatakan bahwa proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional. Yang ketiga Integratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin. Ke empat Saintifik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan. Ke lima Kontekstual menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya. Ke enam Tematik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin. Ke tujuh Efektif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum. Dan yang terakhir adalah Kolaboratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. (RDB)
Baca SelengkapnyaUntirta – Rektor Untirta mengikuti penanda tanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama antara Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo Jepang dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) secara daring dan luring terbatas (6/5). Hadir pada kesempatan tersebut Duta Besar Indonesia di Jepang Heri Akhmadi, Prof. Komarudin Rektor UNJ beserta jajaran, Prof. Dr. Ir.H. Fatah Sulaiman, ST., MT Rektor Untirta beserta jajaran, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNJ Liliana, beserta tamu undangan. Duta Besar Indonesia di Tokyo Jepang Heri Akhmadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa kesepakatan kerjasama ini demi kemajuan pendidikan Indonesia. “Pada kesempatan hari ini, saya sangat menghargai ajakan kerjasama dari UNJ dan Untirta dalam kaitan untuk memberikan manfaat positif semua pihak”, ujarnya. Ia menambahkan bahwa kerjasama yang dilakukan saat ini merupakan kontribusi aktif untuk mensuport program pendidikan yang dicanangkan oleh Pemerintah. “Kedepan KBRI juga akan berupaya mendorong dan menjembatani terwujudnya kerjasama antara UNJ dan Untirta dengan perguruan tinggi atau institusi penelitian di Jepang dalam upaya implementasi program merdeka belajar”, pungkasnya. Diawal sambutan Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT.”Saya atas nama pimpinan Untirta selaku Rektor dengan ini menyampaikan penghargaan yang tinggi atas inisiatif secara proaktif dari Duta Besar RI di Tokyo Jepang dan UNJ untuk bersama sama menuangkan kesepakatan dalam bentuk nota kesepahapan yang akan kita tandatangani bersama pada pagi hari ini. “Kerjasama ini akan menjadi salah satu komitmen Untirta sebagai perguruan tinggi negeri di Provinsi Banten untuk mendukung dan terus mengoptimalkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik dalam implementasi layanan tridharma perguruan tinggi secara profesional dan proporsional antara Kedubes Ri di Jepang dengan UNJ dan Untirta”, ucap Rektor. Di akhir sambutan ia mengatakan bahwa Untirta berharap kerjasama ini dapat terealisasi melalui berbagai kegiatan yang menunjang peningkatan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi khususnya terkait implementasi kampus merdeka dan merdeka belajar. “Kami juga siap mendorong kemajuan sekolah RI di Tokyo dengan apa yang kita miliki”, pungkasnya. Rektor UNJ Prof. Komarudin menyampaikan perguruan tinggi harus responsif dalam memerankan fungsinya guna melahirkan SDM yang unggul, adaptif, kompetitif dan berkarakter sesuai dengan perkembangan jaman. “Desain dan implementasi pendidikan tinggi didorong untuk menyiapkan SDM yang memilki kompetensi holistic, baik secara softskill maupun hardskill”, kata Rektor UNJ. Diakhir sambutan ia berharap semoga dengan nota kesepahaman yang akan ditandatangani ini dalam nuansa hari pendidikan nasional, bulan suci ramadhan dan dies natalis ke 57 UNJ dapat segera direalisasikan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Acara dilanjutkan dengan pendnatanganan nota kesepahaman antara Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo Jepang dengan Untirta dan UNJ secara daring.
Baca SelengkapnyaSerang – Untirta menggelar kegiatan review konten SPADA mata kuliah umum dan pelatihan Augmented Reality untuk Dosen bertempat di ruang rapat dan laboratorium komputer lantai 2 Pusdainfo Untirta Kampus Sindangsari (5/5). Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama tim SPADA Untirta dan SEAMOLEC. Kegiatan dibagi beberapa sesi, dan untuk sesi hari ini peserta kegiatan merupakan koordinator MKU dan pada siang hari peserta pelatihan yaitu 50 orang dosen dari seluruh prodi di Untirta. Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian dan Hilirisasi Riset Dr. H. Agus Sjafari, M.Si menyampaikan terkait dengan kedatangan tim SEAMOLEC merupakan kelanjutan dari beberapa kali pertemuan sebelumnya. “Memang dalam beberapa tahun terakhir SEAMOLEC punya perhatian yang luar biasa terhadap Untirta”, ujarnya. Ia menambahkan bahwa beberapa waktu lalu pertemuan antara Untirta dengan SEAMOLEC membahas tentang kampus merdeka. “Pada kesempatan ini terkait pengayaan dalam konteks perkuliahan SPADA, ada dua kegiatan untuk hari ini yaitu review konten SPADA untuk mata kuliah umum dan yang kedua yaitu pembelajaran beberapa konten SPADA”, katanya. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam menyelenggarakan perkuliahan daring. Narasumber langsung dari pihak SEAMOLEC yang dipimpin oleh Timbul Pardede untuk memberikan pelatihan langsung. “Kegiatan dari SEAMOLEC ini akan berseri, dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan/pembelajaran daring di Untirta”, ujar WR bidang Akademik. Ia berharap SPADA Untirta terus berkembang dan seluruh dosen menggunakan aplikasi SPADA. Koordinator SPADA Untirta Anggoro Suryo Pramudyo, M.Kom menyampaikan kegiatan ini lanjutan dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kerjasama sejak tahun 2019. Output kegiatan ini yaitu untuk menggali apakah pembelajaran daring di Untirta yang dilakukan selama ini sudah baik atau masih kurang. “Aplikasi SPADA Untirta akan fokus kepada mata kuliah Universitas sebagai row model pembelajaran daring sehingga dosen-dosen yang lain bisa mencontoh mata kuliah Universitas ”, pungkasnya. (Tb. Arif – Angga)
Baca SelengkapnyaUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dan Kepolisian Republik Indonesia jalin kerjasama tentang penyelenggaraan, pelatihan, pengkajian, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan penguatan serta pengembangan kelembagaan. Nota Kesepahaman ditandatangani secara desk to desk oleh Rektor di damping Warek 4, bertempat di Ruang Rektor Untirta, Kampus SIndangsari (29/4). Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT menyampaikan bahwa maksud dari kerjasama ini merupakan pedoman bagi kedua belah pihak dalam rangka penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, pengkajian, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan kelembagaan. “Tujuan nota kesepahaman ini untuk terwujudnya kerjasama dan sinergitas bagi kedua belah pihak dalam rangka penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, pengkajian, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan kelembagaan”, ujar Rektor. Adapun delegasi dari Polri yang menghadiri penandatangan ini di Untirta yaitu AKBP Boby Pa’ludin Tambunan, S.I.K., MH selaku Kasubbagjakkerma Diklat Bagjakdiklat Rojianstra SSDM Polri, KOMPOL Chandra Mata Rohansyah, S.I.K, M.Si Paursubbagjakkerma Diklat Dagri Bagjakdiklat Rojianstra SSDM Polri, IPDA Muhamad Kevin Ramadhan, S.Tr.K., M.Sc Pamin Bagjakdiklat Rojianstra SSDM Polri. Ruang lingkup nota kesepahaman ini meliputi pertukaran data dan/atau informasi, pendidikan dan pelatihan, , pengkajian, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan serta pengembangan kelembagaan, penyediaan komponen pendidikan dan tenaga ahli, program kampus merdeka, peningkatan kapasitas dan pemanfaatan sumber daya manusia, pemanfaatan sarana dan prasarana, dan kegiatan lain yang disepakati.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT menerima kunjungan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Dr. dr. Hj. Ati Pramudji Hastuti, MARS beserta jajaran dalam rangka penjajakan kerjasama sector pendidikan dan kesehatan. Acara berlangsung di ruang rapat Rektor Geung Rektorat lt. 4 untirta Kampus SIndangsari (28/4). Hadir pula pada kesempatan Wakil Rektor Bidang 2 Untirta H. Kurnia Nugraha, ST., MT, Dekan Fakultas Kedokteran Untirta Dr. dr. Siti Farida, M.Kes., Ph.D didampingi Wadek 2 dan 3. Rektor Untirta menyampaikan bahwa pembangunan kesehatan merupakan prioritas bagi Provinsi Banten dan juga termasuk secara parallel mengakselerasi Fakultas Kedokteran Untirta yang akan mengisi pos-pos tenaga kesehatan professional yang ada di Banten. “Pak Gubernur berharap banyak dari FK Untirta. Begitu pula program yang dimiliki oleh Dinas kesehatan harus juga tersosialisasi masiv kepada masyarakat, karena ini merupakan program penting sebagai upaya peningkatan mutu dan kualitas kesehatan di Banten”, ujar Rektor. Rektor langsung memberikan arahan untuk melakukan tindak lanjut berupa pembahasan kerjasama secara teknis melalui Wakil Rektor Bidang 4, 2 dan FK Untirta. Dr. dr. Hj. Ati Pramudji Hastuti, MARS Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten menyampaikan bahwa Banten masih kekurangan tenaga kesehatan. “Kami telah membuat program internship bagi mahasiswa FK. Kami berharap nanti mahasiswa Fk Untirta dapat mengikuti program tersebut. Dengan program ini, daerah yang kekurangan tenaga bisa terbantu, dan kebanyakan mahasiswa yang telah mengikuti internship akan kembali ke Banten”, imbuh Kepala Dinas Kesehatan. Selain program terkait FK, Dinkes juga berharap dapat melakukan kerjasama dengan jurusan-jurusan terkait yang bersinggungan dengan kesehatan. “Saya yakin dengan kolaborasi antara DInkes dengan dunia pendidikan maka peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai dengan baik”, ujarnya. Beberapa hal yang dapat dicatat pada pertemuan tersebut diantaranya Dinas Kesehatan Provinsi Banten tengah mempersiapkan pembangunan beberapa rumah sakit diantaranya yaitu pembangunan rumah sakit Cilograng dan Labuan. Selain itu juga akan di bangun rumah sakit jiwa dan ketergantungan obat. Target lainnya yaitu RSUD Banten menjadi RS rujukan Provinsi kedua setelah RSUD Tangerang, mengembangkan program internship, pembangunan RSUD Banten delapan lantai yang ditargetkan selesai di bulan November 2021, pusat penanganan kekerasan, pembangunan rumah duka, gedung pembelajaran tiga lantai, gedung rawat inap kebidanan dan anak, dan tenaga kesehatan dengan penugasan khusus. Rektor Untirta akan mendorong kolaborasi dan sinergitas ini sesuai dengan porsi dan aturan yang ada, sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Banten khususnya dalam hal pendidikan dan kesehatan. Pada akhir kesempatan, Rektor beserta jajaran juga mengucapkan terima kasih kepada DInas Kesehatan Provinsi Banten yang telah memfasilitasi program vaksinasi covid-19 di Untirta yang berjalan dengan sukses dan lancar sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Baca Selengkapnya